Aku rebah dalam nestapa yang terselimut oleh biduk
kerinduan
Saat kelam menjelang menerjang malam dan menyapa
senyap
Dan perihpun merintih, aku ragu dalam guyuran
telaga sepi
Musnah sudah, aku mulai usang pada kealpanan namamu
Wahai engkau yang selalu karam dalam lamunan
Telah kusungging keikhlasan dalam nadir darah yang
menyerap bumi
Segalanya bagai getah melekat jantung dan berlendir
angkuh
Alahai, aku tak sanggup menahan amarah rindu
Yang sudah menjadi samudera atau benua luka
Apakah kau mendengar deburan yang tak henti ku tuai
ini ?
aku tetap sepi..
saat senja mentari mulai rebah pada singgasana barat
aku tetap sepi..
saat senja mentari mulai rebah pada singgasana barat
Seolah menarik tirai pada kekakuan alam
Dan mulai mengungkap rahasia peluh; adapun aku
Tetap tentang senandung rindu padamu
Tapi, biarlah aku menyudahi gelisah ini
Dalam denyut kepedihan yang tak berkesudahan
Ingin rasanya ku jemput sungai air mata
Dan menghapus sorot matamu yang telah menusuk
kidung jiwa
Tetap disini, atas namaku yang sudah engkau
lupakan...
2 komentar:
WA! GREAT! LIKE IT! VERY MUCH! C:
Posting Komentar