Untuk kedua kalinya saya melangkahkan
kaki di kota yang terkenal dengan sebutan kota pahlawan, Surabaya. Saya dan
seorang sahabat sebut saja namanya bang Gorong take off dari bandara kuala namu
pukul 21.00 WIB sempat delay selama satu setengah jam lamanya dan kami mendapat
nasi kotak. ‘Ciee yang dapet nasi kotak karena pesawatnya delay..’ colek
@windasriana tweet ini membuat kami terbahak2 di gate 9.
Rindu
rumah, hal ini menjadi masalah untukku yang selama 3 bulan hijrah di kota
Galang karena melaksanakan PPLT di daerah yang terpencil dari pihak
universitas, setelah letak koper di kamar rinduku, harus juga packing untuk
berangkat esok sore. Pulang, baru kusadari kata ini begitu penting walau cuma
sejenak.
Setelah
mendapat kabar bahwa saya lulus menjadi salah satu peserta Indonesia
Enterpreneur Camp 2013 di Universitas
Brawijaya Malang, ada rasa senang sebab
akan kembali menjemput pengalaman baru yang pastinya luarbiasa. Yah akhirnya
setelah mendapat tiket dari universitas saya dan bang gorong akan kembali
bersama membuat jejak baru setelah
bersama di Palembang kemarin.
Kami tiba di Bandara Juanda Pukul
00.15 wib, alhamdulillah kami dijemput oleh mas Ishom (anak ITS, teman bg
gorong di acara FIM 15) dan mbak Dian (ingat gak mbak ini anak unair yang
panitia AIC Penalaran Unair yang sempat membawa jalan2 kami di kota
surabaya tahun lalu, ternyata mbak ini juga teman bg gorong di FIM 15) indahnya
masih menjaga silaturahmi itu yahh :) . Tengah malam kami tiba di Surabaya ternyata harus memaksa untuk
menginap di di rumah mbak Dian dan bg Gorong menginap di rumah Mas Ishom. Dan
pagi pun tiba kami memulai perjalanan ke Malang pukul 08.00 wib dengan
menggunakan jasa bus dari terminal Bungarasih, hingga tiba di Terminal Arjosari
Malang Pukul 10.00 wib dan di sana sudah ada panitia yang setia menuggu para
peserta yang tiba melalui jalur ini.
Setelah tiba di Kampus yang tahun ini menerima 12.000 mahasiswa itu kami
lalu regristasi dan mendapatkan tempat penginapan di wisma Griya selingkungan
kampus UB.
Peserta yang berjumlah 140 orang
dari seluruh universitas di Indonesia diperkenankan untuk beristirahat hingga
waktu ashar menjelang, setelahnya acara Ceremonial Grand Opening IEC yang di
buka oleh Rektorat UB dan persembahan tari.
Ternyata dari Medan ada Enam orang, dua orang dari USU dan empat dari
Unimed. Setelah acara perhelatan dibuka kami langsung disuguhkan materi dari
wirausahawan, enterpreneurship motivator, penulis buku ‘Monyet aja bisa cari
duit’ yang bernama Bang Jay Teroris, beliau mengungkapkan mimpi boleh besar !
tapi please bangun dari tidur.
Pelatihan ini selesai hingga shalat magrib. Setelah magrib dan isya, peserta
disediakan makan malam, setelah makan malam, para peserta kembali mengikuti
pelatihan enterpreunuer yang disampaikan oleh Muwafik Shaleh, beliau merupakan
Motivator, PD III FISIP UB, dan seorang penulis, materi yang beliau bahas ialah
mengenal wirausaha Muda Indonesia serta The
miracle of Relationship, pesan yang masih kami ingat ialah, Berpikirlah
sesuatu yang belum terpikirkan oleh orang lain!
Para
peserta begitu antusias mengikuti pelatihan ini hingga tidak terasa pukul 23.00
wib tiba, pelatihan pun usai untuk malam ini dan peserta kembali ke penginapan
masing-masing, mereguh istarahat, mengembalikan kondisi tubuh yang letih, dan
siap untuk menerima materi selanjutnya pada esok harinya.
Hari kedua, Jumat 22 November 2013, Azhan
samar-samar terdengar dari bias kaca di lantai 3 tempat saya istarahat, panitia
dengan suara yang keras menggedor pintu kamar kami untuk segera bangun dan
menunaikan shalat shubuh, setelah shalat subuh kami pun bersiri dan langsung ke
gedung Widyaloka UB, sampai di sana kami sarapan bersama untuk mengisi energi
sebab hari ini akan banyak menghabiskan tenaga.
Dengan dresscode batik untuk semua peserta, acara pelatihan dimulai dengan
Ice Breaking, dan pelatihan hari ini
diisi oleh pengusaha muda yang bernama Dewi Tanjung, satu pesan yang boleh
menjadi semangat kita yaitu “Bahasakan dengan karya” dan “ Bisnis itu pakai
hati dan pakai pikiran” dengan perawakan yang easy Dewi Tanjung tidak kaku membawakan materi kepada peserta, dan
kami sangat antusias apalagi menyimak pengalaman beliau yang benar-benar bukan
dari orang yang berada, hal itu membangkitkan semangat bagi kami untuk tetap
maju menjadi calon pengusaha muda.
Selanjutnya, para lelaki melakukan
shalat jumat, dan yang putri shalat zuhur setelahnya kami makan siang, setelah makan siang usai kami melanjutkan
pelatihan dari seorang pengusaha yang sagat muda, Izul Haq, dia masih berumur
20 tahun tapi sudah memiliki penghasilan yang waw untuk seumuran dia sekarang. Selain berwajah cakep (menurut kaum hawa kemarin itu), dia
merupakan speaker yang baik untuk
memberikan pemateri kepada para peserta
yang umurnya kebanyakan sebaya dengannya, walau begitu peserta tetap hikmat
mendengar pengalaman sukses dari pengusaha muda yang satu ini.
Pelatihan ini tanda terasa
mengantarkan waktu ke shalat ashar, para peserta di haruskan shalat setelahnya
peserta di bagikan kelompok sesuai LO masing-masing. Sesuai kelompok kami
berdiskusi untuk melakukan usaha dari souvenir yang kami bawa dari daerah
masing-masing untuk dijual dilingkungan kampus UB, selanjutnya hasilnya akan
disumbangkan ke panti sosial yang membutuhkan. Setelah masing-masing kelompok
berdikusi kami pun shalat magrib dan setelahnya kami mulai aksi, dan acara ini
dinamakan Enterprenuer Charity Night.
peserta diharuskan memakai baju daerah
masing-masing dan menampilkan sebuah pertunjukan dari daerahnya. Tapi sayang
saya tak membawa pakaian adat dari daerah sumatera utara, hhe dan ternyata kami
berenam tak membawanya, alahai~. Ketika usai menjual bingkisan daerah
masing-masing yang memang sangat menguntungkan bahkan bisa dijual hingga 100
kali lipat harga aslinya. Setelahnya kami makan malam bersama dan melihat
pertunjukan dari daerah masing-masing. Sempat kikuk, dari Sumut tak ada
perwakilan untuk malam ini, dan langsung di door! Saya menampilkan baca puisi,
‘Akulah Medan’ karya Teja Purnama menjadi puisi pilihan saya malam itu, pilihan
puisi kali ini benar2 tepat, Made (UGM) sangat inspiring dengan puisi ini.
Malam kian larut, udara malang terus
menusuk kulit kami udara yang dingin ini membuat kami ngantuk, hingga pukul
12.00 malam kami digiring ke penginapan oleh panitia.
Hari ketiga,
Sabtu 23 November 2013, Suara panitia terdengar jelas membangunkan kami untuk
melaksanakan shalat subuh, setelah usai melaksanakan kewajiban, dan usai mandi
kami di giring ke gedung Unibis UB, dan langsung mendapatkan materi oleh Andik
Top, beliau merupakan motivator dan bussines owner, satu pesan yang boleh kami
simpulkan yaitu berikanlah kedamaian atas apa yang tidak bisa aku ubah,
berikanlah kekuatan untuk mengubah atas apa yang bisa diubah, serta berikanlah
kebijaksanaan untuk membedakan diantara keduanya. Beliau sangat semangat di
pagi malang yang cerah. Selanjutkan kami diberi sarapan pagi oleh panitia, setelah itu pelatihan ini
di sambung dengan pemateri Dr. Imam Muhajirin El Fahmi S.Pd, M.M beliau
merupakan deputi bagian wirausahawan, banyak yang beliau share mengenai
bagaimana pemerintah sangat memerhatikan pengusaha kecil yang nantinya akan
menjadi besar. Lebih baik berusaha dari pada menjadi seorang pekerja.
Selanjutnya
materi disampakai oleh pengusaha dari Kota Malang, beliau pengusahan Bakapo
Telo, dan pelatihan selanjutnya yaitu dari Mbak mike yang merupakan Owner
Burger Buto, menarik ketika pemateri yang satu ini, jadi siapa yang yang berani
bertanya makan akan dihadiahkan sebuah burger khas burger buto, para peserta sangat
antusias dan saling berebut untuk mendapatkannya. Salah satu dari sembilan
peserta yang mendapat burger buto adalah sayaa !! yeay! Rezeki memang tak
kemana, dan burger buto ini secuil2 juga dibagi sama sisi kanan dan sisi kiri
saya. Pelatihan ini berkhir hingga shalat ashar menjelang.
Usai usai rangkaian materi yang kami
peroleh selama acara ini, maka acara yang ditunggu-tunggu ialah presentasi
finalis dari berbagai universitas di Indonesia termasuk masuknya Unimed sebagai
10 besar terbaik karya tulis sosial project nya.
Masing-masing peserta mempunyai cara
tersendiri untuk mepresentasikan sosial projectanya ataupun enterprenuer
projectnya kepada dewan juri yang ketiga merupakan ahli dalam bidangnya
masing-masing.
Setelah usai presentasi final
seluruh finalis dari seluruh indonesia, selanjutnya kami digiring ke gedung
widyaloka untuk melakuakan conference :
Forum Wirausaha Muda , kami di bagi beberapa kelompok dan berdiskusi untuk
usaha apa yang bisa kita lakukan dengan fenomena yang telah terjadi di
Indonesia. Setelah berdebat dan beridkusi kami pun istirahat sebab waktu sudah
menunjukkan pukul 11.30 malam.
Hari
keempat, Minggu, 24 Agustus 2013, Setelah
melakukan shalat shalat subuh dan bersih diri, pagi-pagi kami melakukan out bond ke Kebun Raya Purwodadi Malang,
tempat yang hijau dan sejuk cocok sekali untuk tempat refreshing. Out bondnya cukup menarik kami di latih
tentang kerja sama (team work), ketelitian, cinta sesama teman, saling percaya
dan sungguh menyenangkan. Setelah tubuh kotor kami mengakhiri outbond ini dengan mengganti baju,
setelahnya kami sarapan dan menuju ke tempat produksi Bakpao Telo khas Malang,
mendengarkan seminar dan kami pun jalan-jalan di sekitar wisata Bakapo telo,
melihat cara pengolahan dari awal, dan secara langsung mengupas telo dengan
para pekerja di sana, sungguh kesan yang begitu menarik untuk menjadi seorang
pengusaha muda.
Setelah
berakhir melakukan study tour ke Bakpao Telo, kami melanjutkan perjalanan ke Agrowisata
Batu Malang, di sana seperti Berastagi yang di Medan, para peserta melakukan study tour tentang penanam buah Apel,
dan setelahnya kami diperbolehkan memetik 3 buah apel yang buahnya kecil sekali
hhe.
Setelah
puas berkeliling di agrowisata Batu, kami di beri jus jambu secara
percuma,setelahnya kami makan siang. Kemudian kami pulang ke UB, untuk
melakukan rangkaian acara selanjutnya, yaitu pengumuman pemenang finalis yang terpilih. Dan sayangnya Unimed
belum beruntung untuk mendapatkan trophy itu, tapi tidak mengapa ini merupakan
kesuksesan yang tertunda, dan kami cukup bangga bisa lolos peserta di even yang
sebesar itu.
Selanjutnya
acara penutupan di tutup oleh rektorat UB, dan kami saling salam dan berfoto bersama,
dan semoga silaturahmi antar peserta tidak putus pada acara ini saja, termasuk
teman sekamarku yang kecil imut-imut Nurul (Unsoud), dan teman yang tak terlupa
Navis (UIN Malang) serta teman yang selalu ada Qori (UNRAM). Miss u so mUch !
with nurul |
with qory |
0 komentar:
Posting Komentar