Penulis : Ranti
Hannah
Judul : Hairless
Tahun terbit :
2011
ISBN :
979-780-488-7
|
Inilah kisah memoar seorang perempuan melawan kanker payudara, ‘Hairlees’. Ranti Hannah ialah seorang dokter, penulis yang mengangkat kisah nyatanya, alasannya tidak klise, adalah dengan menulis bisa bermanfaat bagi orang lain yang membaca tulisan kita. Dan ia berharap tulisannya bisa mengispirasi orang-orang yang bernasib sama bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, kalut, marah, karena pada akhirnya kita akan menemukan kekuatan untuk terus berjuang. Ternyata dengan mendapatkan ijazah sarjana dokter tak membuat ia langsung dapat menekuni tugasnya sebagai dokter dan mengobati pasiennya, malahan ia harus menjadi pasien dan dirawat di rumah sakit. Setelah menikah dengan lelaki yang bernama Pandu dan mereka cepat mendapat hadiah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa, dipercaya untuk menjadi orang tua. Yah, mereka sangat bahagia dan setiap hari menunggu akan kelahiran malaikat kecil yang didambakan setiap pasangan muda. Ketika memasuki usia tujuh bulan kehamilan, kisah ini dimulai mengarah ke klimaks, Ranti menemukan tonjolan kecil di payudara kanannya. Awalnya ia mengira itu merupakan FAM (Fibroadenomamae) tapi setelah diperiksa ke dokter spesialis di Singapura statusnya bertambah menjadi pengidap kanker payudara.
Kisah ini dikemas dengan begitu
sentimental dan tidak kaku, emosi penceritaan yang ditulis Ranti dapat membuat
pembacanya terbawa dalam lingkup suasana yang ia alami, begitu nyata dan kita
larut dalam setiap peristiwa yang ada. Perjuangan seorang calon ibu yang akan
menghadapi proses kelahiran anak pertama, kecerdasannya mengatur jadwal yang ia
susun untuk melangkah menghadapi masalahnya, serta keyakinannya bahwa untuk
menghadapi penyakit ini harus punya senjata yaitu pengetahuan.
Saya semakin menyadari
bahwa hubungan yang sehat adalah hubungan yang dapat berubah dan berevolusi,
sesuai dengan tahapan kehidupan kita.
Ranti
sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukungnya, orang tuanya
begitu menyayanginya, begitupun pendampingnya, Pandu. Seorang suami yang tidak
dengan cara melankolis mendukung Ranti,
tapi dengan sikap lelucon yang membuat Ranti tidak begitu mengkhawatirkan ada
virus yang menyebar dalam tubuhnya dan spirit yang begitu tangguh berdiri di
samping istrinya. Ia adalah karam yang kokoh menjadi sandaran Ranti yang terus
berjuang melawan kanker.
He’s telling me that
everything will be fine, He loves me no matter what.
Yah, buku ini layak menjadi daftar koleksi
buku bacaan kita, sebab begitu mengispirasi untuk semua kaum hawa, Ranti yang
dinamis melawan kanker menembus lika-liku perjuangan atas nasibnya. Bahwa ia
tidak putus semangat, sebab ia yakin setiap orang mempunyai perjuangan dengan
masalahnya masing-masing, begitupun ia.
0 komentar:
Posting Komentar