This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

ARTIKEL

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Internasional. Mungkinkah?
 Oleh: Winda Sriana

Hal ini bukanlah khayalan, siapa tahu saja akan dapat terealisasikan bahasa yang kita cintai ini menjadi bahasa yang dipakai di seantereo dunia. Bahasa Indonesia juga pastinya akan menjadi ikon bahasa diseluruh negeri. Tapi hanyalah impian tepatnya. Impian yang setiap orang pernah memikirkan hal sama dengan saya. Misalnya saja ahli bahasa Warou (1999) menyatakan bahwa kesempatan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional terbuka lebar karena beberapa hal yaitu, cukup banyak tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri yang tentunya menyebarkan bahasa nasional kita, cukup banyak negara asing yang mengajarkan bahasa Indonesia, dan cukup banyak pelajar kita yang belajar di negara-negara asing. Menurutnya, ketiga faktor ini mendukung bahasa kita menjadi bahasa Internasional. Tentunya juga beberapa ahli bahasa sebelumnya optimis bahwa bahasa nasional kita bukan hal mustahil untuk menjadi bahasa Internasional.
            Hal ini juga didukung banyaknya Universitas yang  ada di luar negeri mengajarkan bahasa indonesia. Dengan demikian, bahasa nasional kita telah masuk kedalam “ pasar bebas” dalam era globalisasi. Saya mendapat informasi dari dosen saya, Bapak Mutsyuhito Solin yang mengatakan bahwa sekarang ini bahasa Indonesia telah berada dalam posisi sepeluh besar dunia, dan Unimed sendiri selalu mendapat tawaran dari Universitas luar negeri untuk mengirimkan lulusannya dari jurusan bahasa dan sastra Indonesia sebagai guru atau pengajar bahasa dan sastra Indonesia kepada mahasiswa mereka. Misalnya, beberapa Universitas di Amerika Serikat, Inggris, jepang, Rusia, Spanyol, Perancis dan lain-lain serta Australia yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja untuk menjadi pengajar bahasa indonesia disana.
             
Sejarah lahirnya Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan oleh rakyat Indonesia. Dimana bahasa juga termasuk salah satu syarat untuk menjadikan suatu kawasan menjadi suatu Negara. Dalam perjalanan bagaimana bahasa Indonesia terlahir sebagai bahasa Nasional, sesungguhnya bahasa melayu yang menjadi dasar terlahirnya bahasa Indonesia. Perjalanan bahasa melayu hingga menjadi bahasa Indonesia juga muncul masalah. Sebabnya di samping bahasa Melayu ada bahasa-bahasa daerah lain yang juga penting, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan sudah diperkenalkan juga bahasa Belanda dikalangan terpelajar. Akan tetapi Teeuw, 1952:30 menjelaskan pidato-pidato Yamin sebagai berikut, dengan mengetahui bahasa Melayu setiap orang akan mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan orang-orang Jawa, Sunda, Melayu, dan Arab, dan dengan siapa diakan berunding. Bahasa Melayu itu lambat laun akan menjadi bahsa Indonesia dan bahwa kebudayaan Indonesia di masa yang akan datang dilahirkan dalam bahasa tersebut.
            Bahasa Indonesia lahir pada saat Sumpah pemuda Oktober 1928. menurut Teew, Penetapan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu pada waktu itu merupakan “saat permadian” dan bahkan dapat disebut “ pengakuan keyakinan”, jadi bukan saat kelahirannya, karena prosesnya telah berjalan pada masa sebelumnya ditangan tokoh pergerakan nasional dan pemuda terpelajar. Alhasil pada saat itu hingga pada hari ini kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-sehari dalam berkomunikasi. Tentunya hal itulah yang dapat menjadi pemersatu bangsa sebab komunikasi lancar dalam satu pengertian dan makna yang sama.

Bahasa Indonesia masuk  Sepuluh Besar
            Dengan masuknya Indonesia sebagai Bahasa yang banyak digunakan. Tentunya penutur bahasa Indonesia bukan saja ditutur oleh rakyat Indonesia. Hal ini dalam perhitungan yang juga dikategorikan dalam penutur bahasa Melayu seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand Selatan, dan beberapa penutur di mancanegara. Dapat diamplikafikasikan bahwa bahasa Indonesia atau Melayu dapat masuk kategori. Permasalannya, bagaimana bahasa Inggris yang sudah lama menduduki singgasana tertinggi dalam hal bahasa di dunia ini. tentunya bila di sandingkan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris masih jauh dalam segi kuantitas penuturnya.
            Menurut (Moeliono: 2000), dari segi penutur, bahasa Indonesia atau Melayu dapat di masukkan angka kuantitas penuturnya yaitu, Indonesia lebih kurang 210.000.000 penduduk, Malaysia 22.000.000, Brunei 500.000, Singapura 2.000.000 dan ditambah penutur dari Thailand Selatan serta mancanegara dapat dijumlahkan mencapai 220.000.000 orang penutur. Sedangkan penutur Inggirs saja telah kita ketahui hampir setengah di Dunia ini menggunakan bahasa Inggris sebagai  Nasional. Akan tetapi, apakah hal itu dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menentukan suatu  bahasa menjadi bahasa Internasional? Ternyata jawabanya tidak juga. Kalau jumlah  penutur  yang dipakai sebagai ukuran, ternyata negara Cina mempunyai angka tertinggi dalam jumlah penutur bahasa Cina yaitu sekitar 2.000.000.000. dengan demikian dalam kenyataannya bahasa ini tidak dijadikan sebagai bahasa Internasional
.
Kejayaan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Internasional

Era globalisasi membawa konsekuen yang cukup signifikan bagi semakin besarnya pengaruh suatu bahasa terhadap bahasa lain. Bagi bangsa-bangsa yang dari segi sosial, ekonomi, dan politik sangat tergantung pada negara lain, dominasi dan pengaruh bahasa asing akan tampak begitu naik ke permukaan dalam berbagai sistematika bahasa. Hal ini juga yang dapat menjawab mengapa bahasa Cina tidak masuk dalam bahasa Internasional, sebab ada segi lain yang menyebabkan demikian. Kita ketahui Amerika adalah Negara yang paling terpengaruh di Dunia. Dan mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Nasional, sehingga kegiatan dunia Internasional memakai bahasa Inggris. Jadi, bila anda ingin masuk ke dunia luar atau dunia Internasional mestilah menguasai Bahasa Inggris.
            Dilihat dari sejarah bahwa Bangsa Inggris merupakan yang terluas kekuasaan penjajahan di dunia. Sebab itulah mereka mewariskan bahasa di daerah jajahan. Seperti Malaysia, Singapura, dan India yang juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Nasional kedua. Hal inilah yang dapat kita simpulkan bahwa kolonialisme adalah suatu kekuasaan.
            Selanjutnya mengenai kesuksesan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional adalah keaktifannya dalam dunia diplomasi dan komunikasi.  Kita ketahui adanya PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang dulunya bernama LBB ( Liga Bangsa-Bangsa) disini terpilih bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan hingga dari sinilah titik tolaknya menjadi bahasa Internasional. Dalam dunia komunikasi, bahasa inggris tentu jangan ditanya kembali eksisnya menyelusup sehingga ia menjadi media dunia. Koran atau majalah contohnya, The New York Times, The Washington Post, majalah Times, dan Reader’s Digest, siapa yang tidak mengenal koran dan majalah ini? koran dan majalah ini sudah terjual di seluruh kota besar di dunia. Dan dari dunia perfliman adanya Hollywood dan lagu-lagu pop yang sudah menjadi santapan pokok hiburan bagi seluruh lapisan rakyat dunia.
            Dalam segi makanan dan minuman, Pepsi, minuman bersoda, MacDonal, Burger, Kentucky Fried Chicken dan sebagainya hal ini juga menjadi konsumsi di seluruh dunia tentunya Indonesia juga turut andil meramaikan. Eksistensi bahasa Inggris sekarang juga merambat ke Indonesia, walaupun tidak ditetapkan dalam undang-undang bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa Nasional negara kita tapi tampaknya lambat laun bahasa Inggris akan menjadi bahasa Nasional. Sebab dalam UN saja sudah ada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Bermunculannya sekolah-sekolah yang berstandar Internasional yang diwajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Malah saya pernah mendengar, sebuah Sekolah yang berstandar Internasional muridnya akan dihukum bila menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkungan sekolah.

            Tampaknya akan begitu banyak halangan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional. Alternatif lain, bagaimana bila kita berharap bahasa Indonesia atau bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN? ASEAN adalah perkumpulan negara bagian Asia Tenggara anggotanya yaitu: Indonesia, Malayasia, Singapura, Thailand, Brunei, Laos, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan filipina. Adapun bahasa yang ada yaitu: bahasa Indonesia atau Melayu, bahasa Khmer, bahasa Lao, bahasa Myanmar, dan bahasa Tagalog. Perbandinga yang kita jumpai tentunya sangat signifikan memakai bahasa Indonesia atau Melayu akan tetapi hal ini juga tidak menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Asean. Tetap kembali bahasa Inggrislah yang menjadi ikon bahasa dalam pertemuan ASEAN walau sebenarnya hal ini tidak ada peraturan penggunaan bahasa dalam pertemuan ASEAN. Hal inilah yang sebenarnya dapat menggerakkan atau menyadarkan para petinggi untuk membudayakan bahasa Indonesia di ASEAN sebelum adanya hukum yang mengatakan bahasa yang dipakai dalam pertemuan warga ASEAN. Menurut Mataiam Bakar, potensi bahasa Indonesia atau bahasa Melayu untuk mengisi kekosongan penggunaan bahasa di ASEAN akan menjadikan jatidiri ASEAN memang jelas. Sebab reputasi ASEAN sendiri tinggi dimata antarbangsa. Malah ASEAN sering dijadikan role model diantara tetangga ASEAN seperti Afrika.
            Permasalahannya apakah bahasa Indonesia akan menjadi bahasa ASEAN? Hal ini tentunya juga akan ada halangan  atau kendala. Seperti, apabila negara-negara yang menggunakan bahasa Melayu ternasuk Indonesia tidak membuka suara atas niat merubah bahasa ASEAN hal itu juga penghambat yang nyata, lain halnya sikap orang ASEAN contohnya saja di Indonesia. Kerap sekali bahasa Inggris selalu dijunjung hingga ke ujung angkasa, mereka berpendapat bahwa bahasa Inggris adalah lambang kesejahteraan. Dan juga akan mengalami penolakan dari negara-negara ASEAN yang tidak menguasai bahasa Melayu atau bahasa Indonesia
            Alhasil, keinginan untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional hanya dalam mimpi. Menurut Soejono, suatu bahasa atau budaya tidak mungkin mencapai taraf internasional tanpa adanya power politik, militer, dan ekonomi. Dari tiga unsur ini ikut sertalah aspek-aspek lain seperti flim, lagu, dan makanan. Mampukah kita menduniakan minuman seperti Dawet, Es campur, dan lainnya seperti pepsi dan coca-cola? Dapatkah kita suatu hari nanti makan ikan mas arsik, ombus-ombus, dan lapet di kota-kota besar di dunia?
            Biarlah kita menikmati hal itu di Indonesia yang penting tidak hilang dan punah akibat pengaruh makanan dari luar, sebaiknya kita sebagai penutur bahasa Indonesia diharapkan tetap melestarikan untuk menggunakan dan tidak melupakan bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia berkembang dan menaruh benih cinta di hati kita. Orang lain saja ingin mempelajari bahasa Indonesia, apakah kita ingin meniggalkannya?

adilah Sahabat Bumi!
Winda Sriana
ABSTRAK
Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Kata Kunci: Lingkungan
A.    PENDAHULUAN
Kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
B.     RUMUSAN MASALAH
Untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
C.TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan penelitian ini adalah memecahkan masalah terhadap kurangnya  kesadarn untuk menjaga dan merawat bumi kita.

            D.METODOLOGI PENELITIAN
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembahasan yang telah dilakukan melalui diskusi dan data-data yang telah ada baik dari surat kabar, artikel, opini dan buku.
            E.HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak karbon" Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.

Bidang Makanan dan Minuman


  1. Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon" dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
  2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
  3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
  4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
  5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
  6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
  7. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
  8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
  9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
  10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda.
  11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

Salah satu penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut struktur kimianya, bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai ataom karbon dan hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan menghasilkan karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna maka akan dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun.
Penting diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI! Karena Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan emisi karbondioksida mereka.
F.KESIMPULAN DAN SARAN
janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.

0 komentar