This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

:: Rupa Luka





Sepanjang jalan belum menemu tepian. Desingan peluru duka masih setia meratap jiwa dalam maklumat yang membara. Dan membakar seluruh slogan yang bernama lara. Tentang luka, hal yang kuterjemahkan pada kebencian, layaknya kebencian pada air comberan emperan kota. Inilah sebab terlalu banyak melumat wasiat yang tak ada guna, yang telah merabunkan peradapan masa depan, memecahkan alamat kejayaan.

Pergulatan yang menggelikan sedang berlangsung pada warga kota, masih tentang rupa luka. Membiarkan matahari membakar hasrat dan keinginan. Serta mengusap kekakuan yang sempoyongan, tetap  menimbang kibar ratapan ini. Dengan melepas dan merelakan kelopak bunga yang terjatuh pasrah. Alangkah terbaiknya jika  berenang terbang pada lengkungan senja yang indah sore hari. Mengabaikan tikus-tikus yang bergeliat memburu waktu.
0 komentar

"I Will Survive, Melawan Kanker Payudara"


                               Penulis : Ranti Hannah
                               Judul : Hairless
                               Tahun terbit : 2011
                               ISBN : 979-780-488-7

            Apa yang akan kamu lakukan ketika mendengar orang yang terdekat terjangkit kanker payudara, atau ibumu, ayahmu, saudaramu atau kau sendiri yang mengalaminya ? Apakah akan larut dalam drama penyakit yang kapan saja akan merenggut nyawa manusia.


Inilah kisah memoar seorang perempuan melawan kanker payudara, ‘Hairlees’. Ranti Hannah ialah seorang dokter, penulis yang mengangkat kisah nyatanya, alasannya tidak klise, adalah dengan  menulis bisa bermanfaat bagi orang lain yang membaca tulisan kita. Dan ia berharap tulisannya bisa mengispirasi orang-orang yang bernasib sama bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, kalut, marah, karena pada akhirnya kita akan menemukan kekuatan untuk terus berjuang. Ternyata dengan mendapatkan ijazah sarjana dokter tak membuat ia langsung dapat menekuni tugasnya sebagai dokter dan mengobati pasiennya, malahan ia harus menjadi pasien dan dirawat di rumah sakit. Setelah menikah dengan lelaki yang bernama Pandu dan mereka cepat mendapat hadiah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa, dipercaya untuk menjadi orang tua.   Yah, mereka sangat bahagia dan setiap hari menunggu akan kelahiran malaikat kecil yang didambakan setiap pasangan muda. Ketika memasuki usia tujuh bulan kehamilan, kisah ini dimulai mengarah ke klimaks, Ranti menemukan tonjolan kecil di payudara kanannya. Awalnya ia mengira itu merupakan FAM (Fibroadenomamae) tapi setelah diperiksa ke dokter spesialis di Singapura statusnya bertambah menjadi pengidap kanker payudara.
            Kisah ini dikemas dengan begitu sentimental dan tidak kaku, emosi penceritaan yang ditulis Ranti dapat membuat pembacanya terbawa dalam lingkup suasana yang ia alami, begitu nyata dan kita larut dalam setiap peristiwa yang ada. Perjuangan seorang calon ibu yang akan menghadapi proses kelahiran anak pertama, kecerdasannya mengatur jadwal yang ia susun untuk melangkah menghadapi masalahnya, serta keyakinannya bahwa untuk menghadapi penyakit ini harus punya senjata yaitu pengetahuan.
Saya semakin menyadari bahwa hubungan yang sehat adalah hubungan yang dapat berubah dan berevolusi, sesuai dengan tahapan kehidupan kita.
Ranti sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukungnya, orang tuanya begitu menyayanginya, begitupun pendampingnya, Pandu. Seorang suami yang tidak dengan cara  melankolis mendukung Ranti, tapi dengan sikap lelucon yang membuat Ranti tidak begitu mengkhawatirkan ada virus yang menyebar dalam tubuhnya dan spirit yang begitu tangguh berdiri di samping istrinya. Ia adalah karam yang kokoh menjadi sandaran Ranti yang terus berjuang melawan kanker. 
He’s telling me that everything will be fine, He loves me no matter what.
                        Yah, buku ini layak menjadi daftar koleksi buku bacaan kita, sebab begitu mengispirasi untuk semua kaum hawa, Ranti yang dinamis melawan kanker menembus lika-liku perjuangan atas nasibnya. Bahwa ia tidak putus semangat, sebab ia yakin setiap orang mempunyai perjuangan dengan masalahnya masing-masing, begitupun ia.
0 komentar

Meremah Budaya Yogya yang Karta

Berdiri tegak ^_^ @Candi Borobudur




Inilah tanah kerajaan yang  merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah Jawa.. Yup! Jogjaaaa (teriak nyaring). Budaya yang kental, keramah tamahan masyarakatnya, lingkungan yang menyimpan sejuta keindahan  dan sejarahnya,  menjadi destinasi traveler di seluruh pelosok negeri, termasuk saya :D

Jalan Malioboro
masuk ke museum Ki Hajar Dewantara Gratis! :)
  

Menginjakkan kaki di Yogya seperti membelai sejarah lampau, yah Yogya menyimpan cagar bangunan yang Maha indah untuk kita nikmati. Keindahan buah karya manusia yang memang benarlah insan yang memiliki kesempurnaan jika disanding dengan  makhluk lain.

Selama di Yogya, saya menginap di salah satu Losmen Bu Perwo Jl Sasrowijayan, selain murah (Rp 80 ribu/malam) lokasinya juga sangat strategis dekat dengan Jl Malioboro. Kuliner Yogya memang mengkhaskan suku Jawa :D dengan menyajikan makanan yang serba manis2 (beda bah!  ma di Medan). 
jumbo benereeer :')

Salah satu tempat yag paling di recommended yaitu Raminten. Yah, sebab porsi yang super Jumbo harganya miring sekali. Tempatnya juga oke buat santai dan jangan ketinggalan pula soto kadipiro yang khas yogya :) 
Soto Kadipiro Yogya


Ke Yogya tak pas rasanya kalau gak ke Candi Borobudur. Situs arkeologi yang sudah di akui Unesco ini pernah menjadi warisan dunia.
naik trans yogya
Begitu mengagumkan ^_^  walaupun 2 jam dari Yogya hal itu tak menjadi soal untuk memegang relif budha yang tersohor di dunia itu. 

Yah, modal nekat tanpa guide, akhirnya kami sampai di Candi yang dibangun antara abad ke-8 dan ke-9 M. SubhanAllah maha karya manusia lampau yang memang pintar ! ^_^



 



lalu naik delman sampai gerbang borubudur


















 

meraba sejarah lampau~



Nah destinasi selanjutnya adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (keraton Yogya) terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta, Karena tempatnya berada di tengah-tengah Jogja. uniknya ketika diambil garis lurus antara Gunung Merapi dan Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya.

abdi ndalem (hhe)


Budaya Jawa sangat terasa di Keraton ini, sebab masih banyak menyimpan kesenian khas budaya Jawa, pakaian adat dan bentuk rumah Suku Jawa yang memukau.



gamelan





 tapi..



Malamnya Yogya agak miris, tepatnya di Jl Malioboro sekitar Museum Benteng Vendeburg yang menjadi kumpulnya anak punk  yang memakai obat-obat terlarang (ngelem),  inikah Kota pendidikan itu ? :(



Bagaimana dengan mitos dua beringin ? maukah mencoba ? hha takutnya syirik, tapi untuk permainan saja kayaknya gak papa kali yah ? (ngeles) berjalan kaki dari jl Malioboro ke tempat dua beringin itu agak membuat kaki sempoyongan (jauh juga). 


seremnyaaa

Malam semakin larut  jadi kami berencana tidak lama-lama di sana. Oke, mata tertutup sebelum mulai ku lafaz basmallah (loh!), kaki ku mulai melangkah, satu, dua, (melambat) ,ga, pat, ma.. lama2 mempercepat langkah..  dan gedubrak!!! (nabrak tembok !) usai sudah, tak ingin lagi mencoba ^_^
 dan wedang ronde menjadi penghangat badan malam itu sekaligus melihat sepeda warna-warni yang indah. 
 Hingga kini yang paling aku inginkan adalah Pizza Mondonya Yogya :’) duhh itu beneran Lezzat sekalee, tipis dan lezatos! taste_nya itu loh, wajib coba kalau mampir lagi ke yogya di Jl Cendrawasih no.21A Demangan, Yogyakarta (nyatet di blog supaya gak lupa hhe).


mondo pizza


Pengalaman di Yogya memang luarbiasa, dapet kesempatan masuk di kelas S2 faculty of arts and humanities UGM, walaupun Cuma dua hari, hhe (thanks special to kak wiji :D)

sttt~ lagi fokus!


Inna Gruda Hotel with tami (solo), kak mita (Bali), bg Aprohan (Lampung)
lanjut lagi, secara tiba2 dapet call dari Isprima,, dan alhamdulillah Kreatif dapet nominasi dalam ajang bergengsi, acaranya di Inna Garuda Hotel Yogya, mendapat pengalaman baru, temen2 baru dari persma dan berjumpa orang-orang luarbiasa di Negeri ini seperti, Dahlan Iskan, Jokowi, Yusuf Kalla,Bagir Manan dan lainnya.. 



inilah seluruh pemenangnyaa dr seluruh Indonesia :)


Alhamdulillah, trip ini memang begitu nikmat,,
Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)
 



0 komentar